MOTIF DAN MAKNA PEREMPUAN SEBAGAI KOMUNIKATOR POLITIK (Studi Fenomenologi pada Anggota Dewan Perempuan DPRD Provinsi Riau Periode 2014-2019
Abstract
Salah satu wujud nyata dari tumbuhnya kesadaran kekuatan politik perempuan ditandai denganketerlibatan secara aktif perempuan dalam proses-proses politik yang dapat ditempuh melalui keterwakilanperempuan dalam politik. Pemenuhan kuota 30% keterwakilan perempuan dalam legislatif sebagaimanayang ditetapkan pemerintah merupakan wujud modal dasar kepemimpinan dan pengalamanorganisasi bagi perempuan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Di DPRD Provinsi Riau periode 2014-2019 jumlah anggota legislatif perempuan adalah delapanbelas (18) orang dari 85 orang anggota legislatif.Hal ini menggambarkan adanya partisipasi atau kemauan para perempuan di Riau untuk melakukanpelibatan di arena politik yang lebih didominasi laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap motifanggota legislatif perempuan dalam keterlibatannya pada dunia politik di tengah tradisi budaya patriakhidan pemaknaan mereka mengenai keterwakilan perempuan sebagai komunikator politik di lembagalegislatif. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informanpenelitian ini terdiri dari 5 orang anggota legsilatif perempuan, 2 orang ketua fraksi , dan wakil ketuaDPRD Provinsi Riau dengan teknik purposif. Data dikumpulkan melalui observasi,wawancara, dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif yang melatarbelakangi anggota dewan perempuandalam keterlibatannya di ranah politik adalah motif karena (because motive) meliputi, dorongan keluarga,diusung partai, hobi organisasi, dan adanya jiwa aktivis. Motif tujuan/harapan (in order to motive) informanmeliputi menghilangkan intimidasi dari berbagai pihak kepada perempuan untuk pengambilankeputusan, memaksimalkan perjuangan dan fungsi perempuan dalam membuat kebijakan, dan semakinmenunjukkan kredibilitas perempuan dengan kinerja yg baik, professional dan percaya diri. Pemaknaananggota legislatif perempuan mengenai keterwakilan perempuan sebagai komunikator politik terdiri darikategori makna idealis sosial dan makna realistis sosial.
Keywords
Kontruksi Makna, Keterwakilan perempuan, Komunikator Politik, Fenomenologi
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.35967/jkms.v5i1.3645
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Ilmu Komunikasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________
Secretariat
Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Riau
Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru, 28293
Telp/Fax : (0761) 563323, E-mail: jkms@ejournal.unri.ac.id