STRATEGI KOMUNIKASI KOMISIONER KOMISI INFORMASI PROVINSI RIAU DALAM MENYELESAIKAN KASUS SENGKETA INFORMASI
DOI:
https://doi.org/10.35967/jkms.v9i1.7397Kata Kunci:
Strategi Manajemen, Komisioner KI Provinsi Riau, Sengketa Informasi PublikAbstrak
Tulisan ini bertujuan Untuk mengungkapkan bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan Evaluasi komisioner komisi informasi Provinsi Riau dalam menyelesaikan sengketa informasi dan untuk mendeskripsikan model komunikasi yang digunakan komisioner komisi informasi provinsi riau dalam menyelesaikan sengketa informasi publik. Hasil Penelitian menunjukkan pada Perencanaan Strategi Komisioner: melakukan Sosialisasi UU keterbukaan informasi kepada Masyarakat, Mempelajari Bahan sengketa. Pelaksanaan Strategi ada 4 hal: Pendaftaran, Pemeriksaan awal (Legal standing pemohon, termohon, waktu pelaksanaan dan kewenangan KI Provinsi Riau), Mediasi dan Ajudikasi Non Litigasi. Evaluasi Strategi: sosialisasi dan memeriksa PPID setiap Badan Publik dan agenda tahunan KI Award. Model Komunikasi Komisioner dalam menyelesaikan Sengketa Informasi menggunakan Teori Komunikasi Sirkuler Osgood dan Schramm saat mediasi atau Ajudikasi Non litigasi.Referensi
Akdon, 2011. Strategic Management For Educational Management (ManajemenStrategik untuk Manajemen Pendidikan), Bandung: Alfabeta
David, F.R. 2004. ”Manajemen Strategis: Konsep. Edisi ketujuh”. PT. Prenhallindo, Jakarta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Unduhan
Diterbitkan
2020-08-20
Terbitan
Bagian
Articles
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya dalam jurnal ini.
- Jurnal memungkinkan penulis untuk memegang hak cipta tanpa batasan dan mengizinkan penulis untuk mempertahankan hak penerbitan tanpa batasan.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini .
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.