ADVOKASI KETERLIBATAN LAKI-LAKI DALAM PEMBERIAN ASI OLEH KOMUNITAS AYAH ASI MELALUI TWITTER
DOI:
https://doi.org/10.35967/jkms.v7i2.7346Kata Kunci:
advokasi, peran ayah, komunitas Ayah ASI, media sosial, twitterAbstrak
Konstruksi masyarakat dalam budaya patriarki terkait tentang peran laki-laki dan perempuan salah satunya menganggap urusan mengurus atau merawat anak khususnya bayi adalah tanggung jawab perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terbentuknya komunitas Ayah ASI dan pemanfaatan akun twitter @ID_AyahASI untuk advokasi oleh komunitas Ayah ASI. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan dan wawancara mendalam, observasi dan studi literature. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terbentuknya komunitas Ayah ASI diawali dengan kesadaran laki-laki untuk lebih berperan dalam kesehatan bayinya kebutuhan laki-laki terkait saluran komunikasi dan media untuk mengembangkan pengetahuannya tentang ASI. Penggunaan twitter oleh komunitas Ayah ASI menggunakan sudut pandang dan cara komunikasi laki-laki dalam menyebarkan informasi atau membahas kesehatan anak termasuk ASI. Selain itu twitter juga dapat memfasilitasi proses advokasi yang bersifat interaktif dan tidak hanya melibatkan anggota komunitas Ayah ASI akan tetapi juga para follower dan pengguna twitter lainnya. Penelitian ini merekomendasikan adanya pertemuan rutin komunitas Ayah ASI secara langsung untuk memastikan partisipasi di media digital terealisasi dalam kehidupan sehari-hari dan mereka dapat menciptakan ruang baru untuk komunikasi yang lebih baik antara ayah dan ibu dalam membahas kesehatan bayi di twitter dengan tagar #AyahIbu ASI.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya dalam jurnal ini.
- Jurnal memungkinkan penulis untuk memegang hak cipta tanpa batasan dan mengizinkan penulis untuk mempertahankan hak penerbitan tanpa batasan.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini .
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.