KOMODIFIKASI DAN PENGABURAN MAKNA SIMBOL DALAM INDUSTRI TELEVISI (Analisis Semiotika Sinetron Tukang Bubur Naik Haji di RCTI Episode 1060)
DOI:
https://doi.org/10.35967/jkms.v4i2.3346Abstrak
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap secara komprehensif komodifikasi dan pengaburan makna simbol agama dan budaya Betawi melalui sinetron Tukang Bubur Naik Haji di RCTI. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dengan kajian ekonomi politik komunikasi. Untuk mengungkap temuan peneliti menggunakan analisis semiotika dari Rolan Barthes. Untuk mengumpulkan data penelitian menggunakan analisis teks, studi dokumentasi, studi literatur, observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol agama Islam dan budaya Betawi telah dikomodifikasi, dikaburkan bahkan dieksploitasi sebagai komoditas untuk diperdagangkan. Simbol-simbol tersebut dikombinasikan sebagai kemasan yang keberadaaanya dikomersialkan, dimanipulasi dan direkayasa melalui penggunaan kata, kalimat, adegan yang sensasional, provokatif dan hiperbola untuk menarik khalayak dan memperoleh pengiklan. Simbol-simbol agama ini maknanya mengalami penyimpangan, bahkan keberadaanya sangat berkuasa untuk dapat menarik khalayak sehingga sinetron ini dapat bertahan lama tayang.
Kata kunci: ekonomi politik komunikasi, komodifikasi, simbol agama dan sinetron
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya dalam jurnal ini.
- Jurnal memungkinkan penulis untuk memegang hak cipta tanpa batasan dan mengizinkan penulis untuk mempertahankan hak penerbitan tanpa batasan.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini .
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.