MEDIA SOSIAL UNTUK PEMILU 2014
DOI:
https://doi.org/10.35967/jkms.v4i2.3341Abstrak
ABSTRAK : Tahun 2014 adalah tahun politik. Indonesia akan memilih anggota parlemen dan presiden.Menjelang pemilu 2014, para elit politik mulai sibuk menyiapkan kampanye di berbagai media. Gegapgempitanya dunia maya diikuti dengan mudahnya akses internet, memberi ruang bagi elit politik untukmemanfaatkannya guna menyampaikan pesan-pesan politik yang akan memberi keuntungan pada mereka.Pemilu 2014 akan diramaikan dengan pemilih pemula berusia 17-20 tahun, kebanyakan pelajar, mahasiswadan pekerja muda, jumlahnya sekitar 30 juta orang. Pemilih pemula dikonotasikan dengan pemilihminim pengalaman, labil dan miskin pengetahuan politik sehingga tidak punya acuan pasti dalam menentukanpilihan politik. Disinilah pentingnya mengoptimalkan pemanfaatan media sosial, misalnya melaluipolitical tracking yaitu mengekspos rekam jejak para calon anggota legislatif dan calon presiden sertawakil presiden, kemudian perlu juga memunculkan political literacy seperti informasi atau bacaan politik.Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka (library research) dan menggunakan analisiskualitatif.Pemilih pemula yang merupakan generasi muda, akrab dengan media sosial, mereka dapat diajak menjadipenyosialisasi pemilu dan dapat memilah dan memilih siapa yang layak dan tidak layak menjadi wakilrakyat dan pemimpin Indonesia. Dengan demikian generasi muda dapat menjadi subjek bukan sekedarobjek pemilu 2014.
Kata kunci: Media sosial, pemilih pemula, pemilu 2014
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya dalam jurnal ini.
- Jurnal memungkinkan penulis untuk memegang hak cipta tanpa batasan dan mengizinkan penulis untuk mempertahankan hak penerbitan tanpa batasan.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini .
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.